Kirab Budaya “Adipati Kanjuruhan” PKKMB 2025
Malang - Adipati Kanjuruhan, para peserta kirab budaya PKKMB 2025 Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, berkumpul dengan penuh semangat di kawasan Pastoran Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Janti, Malang (02/11). Dengan balutan busana Nusantara yang merepresentasikan ragam suku, warna, dan tradisi Indonesia, halaman gereja berubah menjadi panggung harmoni budaya. Para peserta berdiri berbaris rapi, memadukan aroma sejarah, energi muda, dan cita rasa kesenian daerah yang menguar dari setiap langkah.
Kirab budaya diberangkatkan secara resmi oleh Wakil Rektor I Unikama, Dr. Choirul Huda, M.Si., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya penguatan konsep multikultural sejak dini bagi mahasiswa baru. Ia menekankan bahwa gelar “Adipati Kanjuruhan” bukan hanya seremonial, melainkan label pembinaan karakter yang bertujuan menumbuhkan kesadaran keberagaman, toleransi, dan rasa memiliki terhadap kekayaan budaya bangsa.
Acara pelepasan turut dihadiri oleh Direktur DKA beserta jajaran serta panitia PKKMB 2025. Kehadiran para pimpinan universitas memberikan legitimasi moral atas pentingnya agenda budaya ini, sekaligus menjadi simbol komitmen Unikama sebagai kampus yang menjunjung nilai persatuan dalam keberagaman. Barisan mahasiswa baru tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian, mulai dari kirab, penampilan seni, hingga penguatan nilai kebangsaan yang dikemas secara kreatif.
Dengan tema besar “Jejak Mahakarya Nusantara: Bersatu dalam Kreasi, Merajut Tenun Keberagaman”, kirab budaya ini menjadi ruang edukatif—mengalirkan pesan bahwa keberagaman adalah energi pemersatu, bukan pemecah. Di bawah payung semangat Adipati Kanjuruhan, seluruh mahasiswa baru diajak untuk memahami bahwa menjadi bagian dari Unikama berarti menjadi bagian dari perjalanan menjaga Indonesia tetap utuh melalui seni, budaya, dan karakter yang berkeadaban.




