Struktur GARUDA
Struktur GARUDA merepresentasikan esensi berpikir kritis dan komunikatif dalam budaya Indonesia yang kaya akan simbolisme dan nilai-nilai kebangsaan. Garuda sebagai lambang negara mencerminkan kekuatan, kebijaksanaan, dan arah yang jelas—nilai-nilai yang sejatinya juga harus hadir dalam esai yang baik.
Oleh : Engelbertus Kukuh Widijatmoko
Struktur (Gagasan, Alasan, Rumusan, Uraian, Dampak, Ajakan) adalah inovasi yang sangat menarik dan kontekstual, terutama karena menggunakan simbol nasional Indonesia yang kuat. Berikut ini adalah penyusunan landasan filosofis, panduan penulisan, dan strategi implementasi struktur GARUDA untuk pelatihan penulisan esai:
Filosofi di balik setiap elemen GARUDA:
1. Gagasan
Melambangkan kepala Garuda yang menjadi pusat arah berpikir. Ini adalah inti pemikiran, topik utama yang menjadi benang merah tulisan.
2. Alasan
Seperti sayap Garuda yang kuat, alasan adalah pendukung gagasan agar bisa terbang tinggi. Alasan menunjukkan kemampuan berpikir logis dan analitis.
3. Rumusan
Seumpama paruh Garuda yang tajam, rumusan adalah bentuk penajaman ide dalam kalimat pernyataan tesis atau posisi. Ini menjadi kompas tulisan.
4. Uraian
Bagai tubuh Garuda yang kokoh, uraian adalah detail dan penjelasan logis berupa argumen, contoh, data, dan analisis.
5. Dampak
Mewakili cakar Garuda yang menapak bumi, menunjukkan keterhubungan gagasan dengan kenyataan, serta nilai atau konsekuensi sosialnya.
6. Ajakan
Menjadi ekor Garuda yang mengarah, bagian ini membawa pembaca ke tindakan, perenungan, atau harapan yang diusulkan penulis.