2025/11/03

UNIKAMA Merangkai Karakter Lewat Pembelajaran Mendalam di TK Kartini Amadanom

 


Malang - Udara sejuk Amadanom pagi itu terasa berbeda. Di balik dinding biru yang penuh karya anak-anak, suasana TK Kartini Dampit tampak hidup dan berwarna. Pada 3 November 2025, para guru PAUD dari Gugus 1, 2, dan 3 Kecamatan Amadanom berkumpul dalam kegiatan bertema “Strategi Pengembangan Karakter 8 Dimensi Profil Lulusan Jenjang PAUD Melalui Pembelajaran Mendalam.” Tak hanya sekadar pelatihan, kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan inspirasi bagi para pendidik dalam membangun karakter anak usia dini melalui pendekatan yang lebih kontekstual dan bermakna.



Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yang kompeten di bidang pendidikan anak usia dini. Sesi pertama diisi oleh Dr. Sarah Emmanuel Haryono, M.Pd, yang mengupas pentingnya Pengembangan Karakter Anak Usia Dini sebagai pondasi pembentukan kepribadian sepanjang hayat. Ia menegaskan bahwa setiap interaksi di lingkungan PAUD merupakan bagian dari proses pembentukan karakter. 

Sesi berikutnya, Dr. Siti Muntomimah, M.Pd, selaku Kaprodi PG-PAUD Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, membuka sesi dengan membahas bagaimana Profil Pelajar Pancasila (P8) dapat dikembangkan melalui strategi deep learning yang spesifik dan kontekstual. Ia menjelaskan bahwa delapan dimensi karakter seperti keimanan, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreativitas dapat ditanamkan melalui pengalaman belajar yang dekat dengan kehidupan anak. “Anak belajar bukan dari hafalan, melainkan dari pengalaman yang menyentuh rasa dan pikirannya,” ujarnya penuh semangat.


Sementara itu, Ayu Asma, M.Pd memberikan perspektif praktis mengenai Penyusunan Rencana Pembelajaran Mendalam yang mengintegrasikan dimensi profil lulusan PAUD. Ia mengajak para guru untuk merancang kegiatan yang menumbuhkan rasa ingin tahu, kolaborasi, serta kemampuan refleksi anak. Pembelajaran, katanya, harus memancing anak berpikir, merasa, dan bertindak—bukan sekadar mengerjakan tugas.



Kegiatan yang juga dihadiri oleh Pengawas TK Ibu Lishartatik, S.Pd, serta Ketua Gugus Ibu Isnaeni, S.Pd, berlangsung dengan suasana akrab. Para guru tampak antusias berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menyusun ide-ide kreatif untuk diterapkan di kelas masing-masing.


Dalam pandangan EKSOS Theory, kegiatan ini mencerminkan keseimbangan antara dimensi ekologis (lingkungan belajar yang mendukung), sosial (interaksi antar guru yang saling menguatkan), dan spiritual (niat tulus mendidik dengan hati). TK Kartini Amadanom menjadi ruang kecil yang menghadirkan makna besar: tempat di mana para pendidik belajar menanamkan nilai kehidupan dalam diri anak-anak bangsa, demikian paparan penutup Dr. Siti Muntomimah, M. Pd


Di akhir kegiatan, seluruh peserta seolah sepakat bahwa pembelajaran yang bermakna tidak hanya mengajarkan anak untuk cerdas, tetapi juga untuk berjiwa baik dan berperilaku bijak. Dari ruang sederhana di Amadanom, semangat membangun karakter melalui deep learning tumbuh subur—menginspirasi bahwa mendidik anak adalah merawat masa depan dengan cinta dan kesadaran.

Postingan Terkait

Cari Blog Ini