Simbol Pengendalian Diri
Blankon yang menutup kepala tidak hanya berfungsi sebagai penutup kepala atau aksesoris budaya jawa, tetapi merupakan simbol penting yang mengajarkan pengendalian diri agar pikiran tidak liar. Makna blankon mengajak setiap orang untuk bepikir reflektif, kritis, dan sadar akan konteks situasi yang dihadapi. Dengan demikian, blankon melambangkan sikap bijak dalam mengelola pikiran dan tindakan sehari-hari.
Oleh : Gracela My Sulo, Mahasiswa Stikes Panti Waluya Malang
Dalam konteks ideal, setiap orang mampu mengendalikan pikirannya dengan baik dan menggunakan blankon sebagai simbol pengingat untuk selalu bepikir secara bijak. Berpikir reflektif menuntut kesadaran akan proses berpikir sendiri, berpikir kritis menuntut analisis dan evaluasi yang mendalam, sementara sadar konteks memastikan bahwa setiap tindakan sesuai keadaan nilai-nilai dalam masyarakat . Hal ini menjadikan pancasila sebagai pedoman utama dalam menghadapi berbagai masalah dan mengambil keputusan.
Namun dalam kenyataannya, masih banyak yang belum mampu mengendalikan diri dengan baik. Banyak pikiran yang masih liar, tidak terkontrol dan kurang efektif, sehingga dalam tindakan sering asal-asalan dan tidak sesuai konteks. Kondisi ini menggambarkan jarak antara nilai- nilai ideal pancasila dengan realitas sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana kesadaran untuk berpikir kritis dan reflektif sering kali kurang.
Jurang pembeda antara kondisi ideal dan kondisi nya cukup besar. Sementara nilai pancasila mengajarkan pengendali diri dan berpikir bijak, kenyataannya masih masih banyak yang belum menjalankan atau memahami maknanya secara mendalam. Gap ini menunjukkan kebutuhan besar untuk peningkatan kesadaran dan pendidikan nilai agar pengendalian diri dan bepikir kritis bisa diterapkan secara nyata.
Menurut pandangan simbol blankon, pengendalian diri adalah kunci utama agar pikiran tidak liar dan tindakan lebih terarah. Berpikir reflektif dan kritis membantu seseorang mengambil sikap yang tepat dan bemakna dalam konteks sosialnya. Oleh karena itu, blankon bukan hanya simbol budaya tetapi juga representasi nilai pancasila dalam pengendalian diri dan kebijaksanaan.
Dengan memahami makna blankon tersebut, marilah kita semua menguatkan pengendalian diri agar selalu berpikir reflektif, kritis, dan sadar konteks. Hal ini sangat penting untuk menerapkan nilai-nilai pancasila secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menciptakan masyarakat yang harmonis, bijak, dan bertanggungjawab.

