2025/11/14

DNA Blankon Leadership VS Penjelajahan Alam

  

DNA Blankon Leadership merupakan filosofi kepemimpinan yang terinspirasi dari makna simbolis blankon dalam budaya Jawa, sebuah penutup kepala yang mengajarkan kejelasan pikiran, pengendalian diri, dan kebijaksanaan. Pada anak usia dini, nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui kegiatan sederhana namun bermakna, salah satunya kegiatan penjelajahan alam. Aktivitas ini bukan sekadar berjalan di lingkungan sekitar, tetapi menjadi ruang belajar bagi anak untuk mengasah kemampuan memimpin sekaligus menumbuhkan spiritualitas.


Oleh: Retno Wahyuni, Mahasiswa RPL Afirmasi 2025 UNIKAMA, Guru TK ABA 05 Kecamatan Junrejo – Kota Batu


Dalam perspektif kepemimpinan, penjelajahan alam memberi kesempatan anak belajar mengambil keputusan kecil, misalnya memilih jalur yang aman, mengarahkan teman secara bergantian, atau menjaga kekompakan kelompok. Nilai Blankon Leadership terlihat ketika anak diajak mempraktikkan sikap tenang, fokus, dan mampu memperhatikan lingkungan sekitar sebelum bertindak. Melalui pendampingan guru, anak belajar bahwa pemimpin bukan hanya yang berada di depan, tetapi juga yang mampu bekerja sama dan menunjukkan kepedulian.

Aspek spiritual juga berkembang secara alami ketika anak berinteraksi langsung dengan alam. Saat melihat pepohonan, batu, atau mendengar suara burung, mereka diajak mengenal rasa kagum (admiration) terhadap ciptaan Tuhan. Filosofi blankon yang mengajarkan keselarasan antara pikiran, hati, dan tindakan menjadi relevan ketika anak belajar bersyukur, menjaga lingkungan, dan menghargai keindahan alam sebagai amanah. Anak pun diajak melakukan refleksi sederhana, seperti mengucap terima kasih kepada Tuhan sebelum memulai dan mengakhiri kegiatan penjelajahan.

Melalui penjelajahan alam yang terencana, DNA Blankon Leadership dapat ditanamkan secara menyenangkan dan kontekstual. Anak belajar bahwa menjadi pemimpin berarti mampu berpikir jernih, bekerja sama, serta menjaga hubungan harmonis antara diri, sesama, dan alam. Kegiatan ini menjadikan pengalaman eksplorasi bukan hanya aktivitas fisik, tetapi juga proses pembentukan karakter yang holistik dan bermakna.

Postingan Terkait

Cari Blog Ini