Diklat Ambassador Universitas Ma Chung 2025 Leadership & Communication Skill
Malang - Universitas Ma Chung kembali menghadirkan suasana penuh energi pada Diklat Ambassador 2025 yang digelar pada Sabtu, 22 November 2025, bertempat di Ismail Marzuki Room, Gedung Rektorat. Sejak pagi ruang pelatihan telah dipenuhi antusiasme para mahasiswa terpilih—wajah-wajah muda yang telah melewati proses seleksi panjang untuk menjadi representasi resmi kampus.
Kepala Pemasaran sekaligus penggagas program Ambassador Universitas Ma Chung, Dr. Felik Sad Windu Wisnu Broto, menegaskan bahwa posisi Ambassador bukan sekadar simbol, melainkan amanah yang lahir dari kualitas terbaik mahasiswa.
"Ambassador Universitas Ma Chung dipilih melalui seleksi yang sangat ketat. Mulai dari soft skill sampai hard skill. Dari sekian puluh mahasiswa peserta seleksi, hanya dipilih beberapa saja yang berhak mendapatkan gelar Ambassador dan bertugas membantu tim pemasaran mempromosikan Universitas Ma Chung. Hari ini mereka mendapatkan diklat leadership dan communication dari para profesional. Harapannya melalui kegiatan ini, Ambassador Ma Chung memperoleh keterampilan yang mereka butuhkan untuk bertugas,” ungkap Felik.
Pelatihan menghadirkan dua narasumber profesional. Engelbertus Kukuh W., lebih dikenal sebagai Dosen Blankon, membawakan materi Leadership Skill dengan gaya khas yang penuh metafora dan kedalaman filosofis. Ia menggambarkan kepemimpinan sebagai seni merawat keberanian.
“Pemimpin itu bukan yang paling keras suaranya, tetapi yang paling jernih niatnya. Leadership adalah kemampuan membawa cahaya, bahkan ketika kita sendiri sedang belajar melihat,” tutur Kukuh yang disambut anggukan para peserta.
Sesi berikutnya diisi oleh Farich Azizah, narasumber Communication Skill yang tampil hangat dan interaktif. Ia menekankan bahwa komunikasi bukan sekadar kemampuan berbicara, melainkan kecakapan membangun makna.
Komunikasi efektif bukan tentang tampil sempurna, tetapi tentang bagaimana pesan kita menemukan rumah di hati orang lain,” ujarnya sambil mengajak peserta mempraktikkan teknik vokal dan gestur dasar.
Suasana diklat berlangsung hangat, cair, dan penuh tawa. Para Ambassador terlihat aktif berdiskusi, mencoba simulasi komunikasi, hingga mengerjakan studi kasus kepemimpinan. Ruangan menjadi seperti laboratorium ide, tempat para mahasiswa menguji keberanian sekaligus memoles kepribadian.
Di penghujung kegiatan, seluruh peserta menyampaikan komitmen untuk membawa nama baik Universitas Ma Chung melalui kreativitas dan dedikasi mereka. Diklat ini menjadi langkah awal sebelum mereka terjun langsung mendukung tim pemasaran dalam berbagai program kampus.
Universitas Ma Chung kembali membuktikan keseriusannya dalam membangun generasi mahasiswa yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap tampil sebagai duta yang berkarakter, komunikatif, dan inspiratif. (dbi)







