2025/11/14

Blankonisme VS Kegelisahan


Blankonisme lahir dari kegelisahan zaman modern yang kehilangan arah makna. Pendidikan kewarganegaraan sering berhenti pada hafalan nilai, bukan penghayatan nilai.


Oleh: Beatrix Alvisandi Y. Ningsih, Mahasiswa Stikes Panti Waluya Malang


Di era modern, di mana informasi melimpah dan teknologi berkembang pesat, anak-anak dan generasi muda seringkali berada dalam kebingungan makna hidup. Mereka dibombardir oleh berbagai data dan pengetahuan dari berbagai sumber, mulai dari media sosial, internet, hingga lingkungan sekitar. Namun, meskipun memiliki banyak informasi, mereka kurang mampu menghayati nilai-nilai moral dan etika yang sebenarnya menjadi dasar kehidupan masyarakat. Hal ini tercermin dari fenomena kehilangan arah dan makna hidup, yang berujung pada kekurangan karakter dan tujuan yang jelas.


Idealnya, setiap anak dan generasi muda memahami dan menerapkan nilai-nilai moral yang telah diwariskan secara mendalam, bukan sekadar hafalan. Mereka mampu menghayati dan mengimplementasikan prinsip-prinsip seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang menekankan penghayatan nilai daripada hanya hafalan semata akan menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter dan memiliki tujuan hidup yang jelas.


Namun, kenyataannya berbeda. Banyak sistem pendidikan dan masyarakat yang masih terlalu fokus pada aspek akademik dan hafalan nilai tanpa benar-benar menanamkan maknanya secara mendalam. Akibatnya, banyak anak-anak belajar nilai secara permukaan, tanpa benar-benar memahami makna yang sesungguhnya, sehingga mereka mudah terombang-ambing oleh arus zaman yang keras dan tidak pasti.


Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengajak semua pihak, baik orang tua, pendidik, dan masyarakat, untuk memperkuat pendidikan berbasis penghayatan nilai. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mempunyai tujuan hidup yang jelas dan mampu menghadapi tantangan zaman modern dengan karakter yang kuat dan berintegritas. Kita perlu menyadari bahwa masa depan bangsa sangat bergantung pada kualitas karakter generasi mudanya hari ini.

Postingan Terkait

Cari Blog Ini