2025/11/10

BLANKONISME VS HARI PAHLAWAN ANAK USIA DINI

 


Blankon menjadi simbol penyaring nilai — mengajarkan bahwa tidak semua hal perlu ditiru, dan tidak semua pengaruh harus diterima. Anak diajak untuk berpikir kritis, berempati, dan berani berbuat baik, sekecil apa pun bentuknya. 

Oleh : Rukanah, Mahasiswa RPL Afirmasi PG Paud 2025 Unikama, TK Muslimat Muslimat Miftakhul Ulum Mojokerto

Dalam pandangan ini, Blankonisme hadir bukan sebagai gaya berpakaian, melainkan sebagai falsafah hidup yang mengajarkan refleksi, tindakan nyata, dan spiritualitas kewargaan. Nilai-nilai itu menjadi penting untuk ditanamkan sejak dini, termasuk kepada anak-anak usia dini, agar mereka tumbuh dengan kesadaran moral, cinta tanah air, dan semangat kebangsaan yang kokoh.

Dalam konteks pembelajaran anak usia dini (AUD), filosofi Blankonisme dapat diterjemahkan ke dalam kegiatan yang menumbuhkan rasa hormat kepada para pahlawan dan nilai-nilai perjuangan. Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 menjadi momen yang sangat tepat untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan melalui kegiatan belajar yang menyenangkan, kontekstual, dan bermakna. Anak-anak tidak hanya diajak mengenal siapa para pahlawan nasional, tetapi juga memahami makna berjuang, berbagi, dan berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari. kedewasaan berpikir.


 Ia menutupi kepala bukan untuk menyembunyikan pikiran, tetapi untuk menyaring setiap gagasan dan nilai yang layak masuk ke dalam nalar dan nurani. Dalam pandangan ini, Blankonisme hadir bukan sebagai gaya berpakaian, melainkan sebagai falsafah hidup yang mengajarkan refleksi, tindakan nyata, dan spiritualitas kewargaan. Nilai-nilai itu menjadi penting untuk ditanamkan sejak dini, termasuk kepada anak-anak usia dini, agar mereka tumbuh dengan kesadaran moral, cinta tanah air, dan semangat kebangsaan yang kokoh.

Melalui semangat Blankonisme, guru PAUD dapat mengajak anak-anak belajar dengan pendekatan yang menumbuhkan rasa bangga dan empati terhadap perjuangan bangsa. Misalnya, melalui kegiatan bercerita tentang kisah pahlawan, membuat karya seni bertema perjuangan, bermain peran menjadi pahlawan kecil, hingga menyanyikan lagu-lagu perjuangan dengan penuh semangat. Dalam setiap aktivitas, anak-anak diajak untuk berpikir, merasakan, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam perjuangan para pahlawan.

Pendidikan karakter kebangsaan harus dimulai sejak usia dini, karena pada masa inilah pondasi moral dan spiritual anak sedang dibentuk. Blankon menjadi simbol penyaring nilai — mengajarkan bahwa tidak semua hal perlu ditiru, dan tidak semua pengaruh harus diterima. Anak diajak untuk berpikir kritis, berempati, dan berani berbuat baik, sekecil apa pun bentuknya. Dengan demikian, peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 bukan hanya seremoni tahunan, tetapi menjadi momentum pembelajaran yang menanamkan nilai kepahlawanan, kebijaksanaan, dan kesadaran sebagai warga bangsa yang berkarakter, sejalan dengan semangat Blankonisme itu sendiri.


Postingan Terkait

Cari Blog Ini