2025/11/14

Berperilaku di Era Modern


  Blankonisme memberikan pencerahan. Kalimat tersebut merupakan ajaran moral yang menggambarkan keseimbangan antara akal, jiwa, dan tindakan. Berpikir jernih, memiliki arti kemampuan untuk melihat segala sesuatu tanpa dipengaruhi oleh emosi, amarah, ataupun kepentingan pribadi. Pikiran yang jernih membuat seseorang menilai segala sesuatu secara bijak, sehingga setiap keputusan yang diambil pun dapat dipikirkan dampak kedepannya.

Oleh : Ekklesia Isyana Tunggaluna, Mahasiswa STIKES Panti Waluya Malang

  Dengan berpikir jernih, seseorang belajar untuk menilai kebenaran dan tidak mudah terpengaruh oleh keadaan. Sementara itu, berjiwa tenang menggambarkan kedewasaan batin yang tidak mudah terguncang oleh keadaan hidup. Jiwa yang tenang menunjukkan kekuatan untuk tetap stabil dan sadar ditengah situasi yang sulit. Seseorang yang memiliki jiwa yang tenang adalah seseorang yang mampu mengendalikan dirinya sendiri, menerima keadaan dengan lapang dada, dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Dari sikap ketenangan inilah akan muncul kebijaksanaan dan kedamaian batin.

 

  Bertindak penuh welas asih, adalah perwujudan dari pikiran jernih dan jiwa yang tenang. Welas asih adalah kasih yang disertai dengan kesadaran, bukan hanya sekedar rasa iba, melainkan adanya dorongan yang tulus untuk menolong dan menghargai antar sesama makhluk hidup. Apapun tindakan yang didasari dengan welas asih akan menimbulkan kebaikan, memperkuat hubungan antar manusia yang satu dngan yang lainnya, dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam disekitarnya. Ketika seseorang mampu untuk berpikir dengan jernih, memiliki jiwa yang tenang, dan dapat bertindak dengan penuh welas asih, maka seseorang tersebut akan hidup selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan.

 

  Tiga hal tersebut menurut saya sangat penting sebagai fondasi untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang damai, harmonis, bijaksana, dan beradab, dimana setiap manusia mampu menjalani hidup dengan penuh kesadaran, kebijaksanaan, dan kasih sayang. Tiga nilai tersebut membentuk satu kesatuan yang utuh dalam kehidupan. Pikiran yang jernih menjadi dasar kebijaksanaan, jiwa yang tenang menjaga keseimbangan batin, dan welas asih menjadi sumber tindakan yang bermakna. Dengan menerapkan tiga nilai tersebut, seseorang tidak hanya akan merasakan kedamaian secara pribadi, melainkan juga akan menciptakan dunia yang lebih terasa harmonis, manusiawi, dan juga penuh dengan kasih.

Postingan Terkait

Cari Blog Ini