2025/11/13

"Ber-Blankon" Agar Tidak Liar?

  

Blankon sebagai penutup kepala tradisional memiliki makna simbolik yang dalam, yaitu sebagai lambang pengendalian diri agar pikiran tidak liar dan tetap terkendali. Dalam budaya Jawa, blankon bukan sekadar hiasan kepala, tetapi menjadi tanda bahwa seseorang harus mampu menjaga pikirannya agar tetap tenang,dan terarah. 

Oleh : Caroline Stevi Nahak , Mahasiswa STIKES Panti Waluya Malang


Dalam kondisi ideal, nilai simbolik blankon ini benar-benar dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang mengenakan blankon diharapkan mampu mengendalikan diri, berpikir jernih sebelum bertindak, serta menunjukkan sikap sopan, tenang, dan bijaksana dalam menghadapi segala situasi.

Namun dalam kenyataannya, banyak orang yang hanya mengenakan blankon sebatas pelengkap pakaian adat tanpa memahami makna filosofis di baliknya. Nilai-nilai pengendalian diri sering kali terabaikan. Banyak individu yang bertindak tergesa-gesa, mudah marah, dan berpikir tanpa pertimbangan matang, sehingga melupakan makna luhur dari simbol tersebut.

Perbedaan antara kondisi ideal dan kondisi nyata terlihat pada hilangnya pemahaman terhadap makna filosofis blankon. Simbol yang seharusnya menjadi pengingat akan pentingnya pengendalian diri kini lebih sering dipandang dari sisi penampilan luar, bukan dari nilai moral dan etika yang terkandung di dalamnya.

Menurut saya, blankon seharusnya tidak hanya dijadikan atribut budaya, tetapi juga sarana pembelajaran nilai-nilai kehidupan. Ketika seseorang mengenakan blankon, ia seharusnya menyadari bahwa pengendalian diri adalah kunci utama dalam menjaga keharmonisan hidup. Pikiran yang liar dan tidak terkendali dapat menimbulkan kesalahan, sedangkan pikiran yang tenang akan menghasilkan kebijaksanaan.

Mari kita lestarikan makna filosofi blankon sebagai simbol pengendalian diri. Tidak hanya memakainya dalam upacara adat, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengendalikan pikiran dan sikap, kita dapat menjadi pribadi yang bijaksana, beretika, dan menjaga nilai luhur budaya bangsa.

Postingan Terkait

Cari Blog Ini