Kenali Hewan dan Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh : Mawari’ati, Mahasiswa RPL Afirmasi 2025 Unikama, Guru TK An-Nur Ridlotillah Desa Lakardowo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto
Mengenalkan kambing bukan sekadar mengenal hewan, tetapi juga membentuk karakter anak yang berempati, disiplin, dan cinta tanah air melalui pengalaman belajar yang nyata dan bermakna.
Pagi itu, suasana di TK An-Nur Ridlotillah tampak berbeda. Saya adalah guru kelas A, tersenyum hangat menyambut anak-anak yang berlarian ke halaman. Hari itu, saya berencana mengenalkan hewan peliharaan kambing sebagai bagian dari tema pembelajaran “Hewan di Sekitarku”.
Saya mengajak anak-anak berkunjung ke kendang Pak Hasan, orang tua salah satu murid, yang bekerja sebagai peternak kambing. Anak-anak tampak antusias melihat kambing yang sedang makan rumput. Dengan lembut, Saya menjelaskan bahwa kambing adalah hewan yang harus dirawat dengan kasih sayang, diberi makan, dimandikan, dan dijaga kesehatannya.
Saya menyampaikan kepada anak-anak, “Kalau kita sayang hewan, artinya kita juga belajar bertanggung jawab,”. Anak-anak pun belajar memberi makan kambing sambil menyanyikan lagu tentang hewan peliharaan.
Dalam kegiatan ini, tampak jelas pengaruh Eksos Theory. Walaupun anak-anak tidak berinteraksi langsung dengan lingkungan kerja orang tua mereka, keterlibatan Pak Hasan sebagai peternak menjadi bentuk pengaruh lingkungan luar yang memperkaya pengalaman belajar anak. Dukungan masyarakat sekitar yang memfasilitasi kegiatan ini juga mencerminkan eksosistem yang positif bagi perkembangan anak.
Melalui pengalaman sederhana itu, saya menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan — seperti peduli lingkungan, tanggung jawab, dan gotong royong. Anak-anak belajar bahwa menjadi warga negara yang baik berarti menjaga makhluk hidup di sekitar dan bekerja sama dengan orang lain.
Kegiatan mengenalkan kambing bukan sekadar mengenal hewan, tetapi juga membentuk karakter anak yang berempati, disiplin, dan cinta tanah air melalui pengalaman belajar yang nyata dan bermakna.