EKSOS THEORY dan Petualang Bermakna.
Oleh : Megawati, Mahasiswa RPL Afirmasi tahun 2025, Guru TK PLUS Wahidah POGALAN , TRENGGALEK
Dalam perjalanan kembali ke sekolah anak di ajak untuk mengambil bahan alam(rumput,daun kering, Ranting, bunga dll)kita gunakan untuk berkarya di sekolah. Sesampai di sekolah anak di beri kebebasan untuk memilih gambar binatang yg ia sukai kemudian di ekspresikan ke lembaran kegiatan bersama bahan-bahan alam yg kita kumpulkan dlm perjalanan pulang dari berpetualang.
Saya sebagai guru taman kanak-kanak di TK PLUS WAHIDIYAH POGALAN .Dimana keberadaan Lembaga kami berada di pedesaan yang mana mayoritas penduduknya adalah berprofesi sebagai Petani.
Di dalam Dimensi EKSOS THEORY ini kami sebagai pendidik PAUD memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan karakter putra-putri kami sebagai kewarganegaraan yang memiliki rasa kepedulian, terhadap lingkungan, hewan dan tumbuh-tumbuhan sebagai Makhluk ciptaan Tuhan.
Strategi yg dapat kami lakukan untuk mewujudkanjannya adalah:
Mengajak anak-anak untuk keliling lingkungan sekitar.Untuk mengamati keberadaan lingkungan, mengamati berbagai macam binatang peliharaan,dan mengamati berbagai macam tumbuhan,baik tanaman bunga,buah,dan tanaman pohon besar.
Sebelum berangkat kami mengajak anak-anak untuk berbaris di depan kelas,berdoa keluar kelas bersama-sama supaya dalam berpetualang kita senantiasa dalam lindungan NYA.
Kami mengajak anak-anak untuk mengamati binatang apa saja yang di piara oleh warga sekitar.Kami berkunjung mulai dari rumah warga yg di sebelah barat dr sekolahan kami.tak lupa anak-anak kami ajak untuk memohon ijin terlebih dahulu dr yg punya binatang peliharaan.Kebetulan petualang pertama di situ pemilik rumah memiliki binatang piaraan monyet dan ayam Bangkok yg berada di dalam kandang.Anak-anak sangat antusias sekali melihat binatang itu karena di daerah kami jarang yg memelihara monyet.dan anak-anak juga mengajukan pertanyaan."Ibu guru....itu ayam jagonya besar-besar sekali?Anak mulai mengetahui perbedaan ayam yg ada di dalam kandang dg ayam yg biasa ia temui.
Saya menjelaskan bahwa itu Ayam yg biasa di adu kekuatannya dik...(Sabung Ayam)Tapi di dalam ajaran kita sbg orang Islam tidak di perbolehkanelakukan sabung ayam.tapi kita sbg warga negara harus menghormati dan menghargai kesukaan orang lain.
Setelah di rasa cukup kami berpamitan dan mengucapkan terima kasih sudah di izinkan untuk mengamati berbagai binatangnya.
Di rumah berikutnya beliau memiliki piaraan domba.anak-anak dg riang gembira menghitung jumlah domba yg ada.memberi makan rumput yg kebetulan pemilik rumah memiliki stok makan untuk dombanya.Anak-anak memiliki rasa kepedulian menyayangi binatang.Salah seorang anak menyeletuk " Ibu guru....Kasian yg kecil tidak kebagian(tidak kedapatan )makanan.....Karena di makan yg besar...Disini anak tumbuh rasa empati pd domba yg kecil.Anak jg dpt mengetahui tumbuhan yang di manfaatkan untuk memberi makan domba.
Selanjutnya anak berkunjung ke rumah pak Parjo yg memiliki sapi,bebek,ayam.anak dpt mengetahui secara langsung makanan binatang itu.pas kebetulan pemiliknya sedang mengaduk makanan untuk ayam dan bebeknya.Anak senang sekali melihat berbagai macam binatang dan juga makanannya.
Dalam perjalanan kembali ke sekolah anak di ajak untuk mengambil bahan alam(rumput,daun kering, Ranting, bunga dll)kita gunakan untuk berkarya di sekolah. Sesampai di sekolah anak di beri kebebasan untuk memilih gambar binatang yg ia sukai kemudian di ekspresikan ke lembaran kegiatan bersama bahan-bahan alam yg kita kumpulkan dlm perjalanan pulang dari berpetualang.
Kegiatan ini menumbuhkan rasa nilai-nilai Pancasila,rasa empati,kepedulian, menghargai, dan belajar bersama, memberikan contoh langsung pada anak.


