2025/10/23

EKSOS THEORY dan Kenali Hewan

 


Oleh : Febriyandaningrum, Mahasiswa RPL Afirmasi 2025, Guru TK Muhammadiyah


Anak memiliki sikap peduli, hal ini tercermin pada kegiatan memberi makan kambing dan sapi. Memiliki rasa ingin tahu, tergambar pada kegiatan memerah susu dan menanam bibit terong. Dalam dimensi kewarganegaraan, sebagai warga negara dapat mengenal lingkungan pedesaan. 

 Dalam dunia pendidikan anak usia dini, tidak pernah lepas dengan upaya penanaman karakter pada anak. Strategi yang dalam dilakukan dalam mewujudkannya yakni dengan mengajak anak mengikuti berbagai macam kegiatan bermakna, agar karakter posititf bisa tumbuh dengan baik. Tidak hanya bermain di dalam kelas, bermain di luar kelas lebih menyenangkan dan akan menambah pengalaman berharga bagi mereka. Berkunjung ke tempat yang menawarkan edukasi mengenal alam bagi anak perkotaan adalah hal yang sangat menantang. Demikian juga dengan anak didik kami yang antusias menambah pengalaman di Milkindo Green Farm. 


 Farm ini memberikan suasana pedesaan, dengan fasilitas wisata edukasi diantaranya tour satwa, di mana dalam kegiatan ini, anak-anak melihat / mengamati dari dekat kehidupan satwa dengan melihat makanan iguana, kura-kura, ular, monyet ekor panjang. Pada kesempatan ini, anak -anak tertantang untuk menyentuh ular. Beberapa anak antusias untuk menyentuh, sementara beberapa anak yang lain, belum berani melakukannya. Peristiwa ini, apabila dikaitkan dengan EKSOS THEORY dan teori sistem ekologi Bronfenbrenner, maka anak yang berani menyentuh ular, akan mempengaruhi, menstimulus teman sebayanya untuk melakukan hal yang sama. Bagi anak yang “berani”, telah mengalami perkembangan pada rasa ingin tahunya, mengetahui tekstur kulit ular. 

Tidak hanya itu saja, suasana pedesaan menambah pengalaman bagi anak untuk mengenal dan merasakan sejuknya udara karena banyaknya pohon. Dengan area yang luas tempat ini memberi kesempatan kepada anak untuk mengenal kehidupan hewan lainnya, antara lain kambing, dan domba, hal baru yang didapat anak-anak adalah Domba Merino yang hidup di Australia, New Zealand, Perancis dan Inggris. Domba ini sebagai penghasil wol terbaik, karena memiliki bulu yang tebal dan panjang. Di area ini anak – anak tidak melewatkan begitu saja, mereka semakin antusias untuk memberi makan kambing. Nampak mereka sangat Bahagia, meskipun sedikit takut untuk mendekat.

Petualangan berikutnya yang tak kalah menarik yakni “mampir” di kandang sapi, mereka melakukan hal yang sama, memegang rumput gajah, lalu didekatkan di mulut sapi dan sapi memakannya. Hal yang membuat mereka berkesan ketika sapi memakan rumput gajah yang dipegangnya dengan lahap. 

Tidak hanya sampai di situ saja, petualangan berikutnya yakni anak-anak mengenal cara memerah susu, antara takut dan penasaran karena harus mendekat dengan sapi. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan menanam bibit terong secara berkelompok, anak-anak melakukannya dengan sangat antusias. Hari itu adalah hari yang paling mengesankan bagi anak-anak, tidak hanya mengenal kehidupan hewan dari dekat, tetapi juga menambah pengetahuan dan pengalaman baru. 

Dari rangkaian kegiatan ini, karakter – karakter yang muncul dari peserta didik antara lain mensyukuri nikmat yang diberikan, bahwa alam di negeri Indonesia memiliki beraneka ragam hewan dengan berbagai macam bentuk. Makhluk-makhluk ciptaan Allah itu hidup dalam lingkungan udara yang sejuk, dan terjaga dengan baik. Anak memiliki sikap peduli, hal ini tercermin pada kegiatan memberi makan kambing dan sapi. 

Memiliki rasa ingin tahu, tergambar pada kegiatan memerah susu dan menanam bibit terong. Dalam dimensi kewarganegaraan, sebagai warga negara dapat mengenal lingkungan pedesaan. 



Postingan Terkait

Cari Blog Ini