2025/10/22

EKSOS THEORY dan Giat Menempel



Oleh: Wati’ah, Mahasiswa RPL 2025 UNIKAMA, Guru TK Roudlotul Hidayah Mojokerto


Kegiatan sederhana seperti “Memilih Bersama, Menempel Bersama” bukan sekadar latihan motorik, tetapi menjadi sarana penting untuk menumbuhkan dasar-dasar demokrasi, gotong royong, dan partisipasi sosial sejak usia dini.



Kegiatan “Memilih Bersama, Menempel Bersama” merupakan salah satu bentuk pembelajaran kewarganegaraan yang dikemas secara menyenangkan untuk anak usia dini. Kegiatan ini berlandaskan pada Eksos Theory dari Bronfenbrenner, yang menjelaskan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan sosial yang tidak berinteraksi langsung dengan dirinya, seperti kebijakan sekolah, pekerjaan orang tua, dan aktivitas masyarakat di sekitarnya. 


Dalam konteks ini, guru berperan penting sebagai fasilitator yang menjembatani pengaruh lingkungan tersebut agar anak dapat belajar nilai-nilai sosial dan kewarganegaraan melalui pengalaman konkret di kelas.


Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan guru mengajak anak-anak berbincang mengenai kegiatan bersama yang sering dilakukan di rumah atau di sekolah, seperti bermain, membersihkan kelas, atau menolong teman. Anak-anak kemudian diberi kesempatan untuk memilih gambar yang menggambarkan kegiatan kebersamaan tersebut.

 Setelah memilih, anak secara bergantian menempelkan gambar pilihannya di papan besar yang menjadi simbol hasil karya kelompok. Proses memilih bersama melatih anak untuk menyampaikan pendapat dan menghargai pilihan orang lain, sedangkan menempel bersama mengajarkan kerja sama, tanggung jawab, dan rasa memiliki terhadap hasil kelompok.

Melalui kegiatan ini, dalam perspektif Pendidikan Kewarganegaraan, anak diharapkan mampu menunjukkan sikap menghargai perbedaan, berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok, menyampaikan pendapat sederhana, serta mengembangkan koordinasi motorik halus melalui aktivitas menempel. Selain itu, mereka belajar memahami makna kebersamaan sebagai bagian penting dari kehidupan bermasyarakat.


 Dukungan dari lingkungan eksosistem seperti kebijakan sekolah yang partisipatif, komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, serta kegiatan masyarakat yang menekankan nilai gotong royong turut memperkuat pembentukan karakter sosial anak.

Dalam refleksinya, guru menilai sejauh mana anak mampu menunggu giliran, menghargai teman, dan menunjukkan rasa empati dalam kegiatan tersebut. Guru juga mengevaluasi bagaimana keterlibatan orang tua dan lingkungan sekitar dapat mendukung pembelajaran nilai-nilai kebersamaan. 


Hasil refleksi ini menjadi dasar untuk merancang kegiatan berikutnya agar anak semakin terlibat aktif dan memiliki kesadaran sosial yang lebih baik. Dengan demikian, kegiatan sederhana seperti “Memilih Bersama, Menempel Bersama” bukan sekadar latihan motorik, tetapi menjadi sarana penting untuk menumbuhkan dasar-dasar demokrasi, gotong royong, dan partisipasi sosial sejak usia dini.

Postingan Terkait

Cari Blog Ini