EKSOS THEORY dan AKU CINTA LINGKUNGANKU
Oleh : Sumini, Mahasiswa RPL Afirmasi 2025 UNIKAMA, Guru TK Dharma Wanita Belahantengah Kec. Mojosari Kab. Mojokerto
Tak hanya itu penerapan dalam kegiatan ini juga menumbuhkan nilai kewarganegaraan pada diri untuk anak belajar berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan bersama masyarakat dan memupuk semangat gotong royong. Dengan dukungan guru, orang tua, dan kebijakan sekolah, anak akan tumbuh menjadi individu yang mencintai dan menjaga lingkungannya.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berperan penting dalam membentuk karakter dan kebiasaan positif sejak dini. Salah satu nilai karakter yang perlu dikembangkan adalah kepedulian terhadap lingkungan. Bentuk kegiatan kepedulian ini yaitu dengan cara bergotong royong membersikan lingkungan sekolah secara bersama. Kegiatan ini diadakan rutin sebulan sekali di TK Dharma Wanita Belahantengah. Kegiatan ini di awali dengan anak-anak baris secara rapi.
Kemudian membentuk beberapa kelompok untuk tugas yang melibatkan anak-anak berpartisipasi aktif. Ada yang mencabut rumput di halaman sekolah, menyapu, membersikan kaca, dan membuang sampah di tempatnya. Setiap tugas di dampingi oleh bu guru untuk mengarahkan anak-anak sesuai tugas kelompoknya. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan contoh dan membimbing anak dalam setiap kegiatan. Berikut kegiatan Aku Cinta Lingkungangku :
Beberapa kegiatan tersebut bertujuan yaitu kegiatan mencabut rumput di halaman sekolah – Anak belajar tentang pentingnya menjaga tanaman dan kebersihan taman, Membuang sampah pada tempatnya – Anak dilatih disiplin dan tanggung jawab terhadap kebersihan dan Menyapu dan membersikan kaca bersama teman – Melatih kerja sama dan gotong royong.
Setelah semua kegiatan selesai di laksanakan tak lupa juga membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun berikut kegiatannya :
Penerapan kegiatan “Aku Cinta Lingkunganku” memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial, moral, dan kognitif anak. Anak menjadi lebih sadar akan pentingnya kebersihan, belajar bekerja sama, serta memahami hubungan antara tindakan mereka dan kondisi lingkungan sekitar.
Sehingga penerapan Exosystem Theory dalam pembelajaran “Aku Cinta Lingkunganku” menunjukkan bahwa pembentukan karakter peduli lingkungan pada anak usia dini memerlukan dukungan dari berbagai sistem, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan sederhana seperti mencabut rumput, membuang sampah, menyapu, dan mencuci tangan sehingga mampu menumbuhkan kesadaran anak akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat serta menumbuhkan perilaku sosial positif melalui kerja sama dan tanggung jawab.
Tak hanya itu penerapan dalam kegiatan ini juga menumbuhkan nilai kewarganegaraan pada diri untuk anak belajar berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan bersama masyarakat dan memupuk semangat gotong royong. Dengan dukungan guru, orang tua, dan kebijakan sekolah, anak akan tumbuh menjadi individu yang mencintai dan menjaga lingkungannya.


