Pengendalian Diri untuk Ketenangan Jiwa
Manusia adalah mahluk yang unik dan istimewa daripada kedua mahluk lainnya yang diciptakan oleh Tuhan. Manusia juga dikenal sebagai mahluk sosial yang dimana selalu hidup berdampingan dengan orang lain. Hidup berdampingan dengan orang lain tidak selalu berpatokan pada hubungan antara suami dan istri, anak dan orang tua ataupun sepasang kekasih tetapi hidup berdampingan dengan orang lain juga seperti berada dalam organisasi yang sama, program studi yang sama, ataupun kompleks rumah yang sama.
Oleh Ledisiana Tonino, Pegiat Literasi
Dalam hidup bersama komunikasi adalah unsur paling penting. Komunikasi yang baik dan sehat menghasilkan hubungan yang sehat. Komunikasi yang sehat bukan berarti selalu membicarakan hal yang baik ataupun hal yang manis tetapi juga hal yang tidak baik tetapi bersifat menegur.
Setiap orang mempunyai skil komunikasi yang berbeda dan mempunyai skil tanggapan yang berbeda dari setiap teguran. Kadang ada orang yang apabila diberi nasihat merasa kalo dia tidak bisa berbuat apa-apa sehingga tanggapannya marah dan kecewa sama diri sendiri karena selalu diberi tahu, namun ada juga orang yang apabila dikasih tau dia merasa diperhatikan dan diberi ilmu oleh orang disekitar.
Perbedaan tanggapan ini disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor karena diri sendiri. Dari kedua faktor tersebut faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor internal.
Pada dasarnya tanggapan atau respon yang diberikan dipengaruhi oleh pengendalian diri dan jiwa seseorang. Setiap orang mempunyai pengendalian diri. Proses pengendalian diri ini penting bagi kita semua supaya hubungan kita antar sesama terjalin dengan baik dan yang tidak kalah penting adalah komunikasi yang baik.
Hingga sekarang pengendalian diri masih menjadi masalah dalam kehidupan manusia. Pengendalian diri tidak hanya pada amarah tetapi juga pada stress dan pengeluaran. Menurut buku mindset karya Carol S. Dweck proses pengendalian diri dimulai dari kebiasaan kebiasaan yang positif seperti membuat jadwal belajar, olahraga dan bahkan belanja serta memikirkan tempat dimana yang cocok untuk belajar olahraga dan apa yang harus kita belanja serta manfaatnya bagi kita.
Mengendalikan dan menekankan ego untuk tidak melakukan sesuatu yang kita inginkan adalah bukan masalah yang mudah apalagi hal yang membuat kita senang. Menurut buku the psychology of emotion karya David J. Liberman anak-anak yang memilih menunda kesenangan lebih sukses secara akademik dan sosial juga memiliki penerimaan diri dan harga diri yang tinggi.
Menunda kesenangan untuk tidak melakukan hal yang membuat kita nyaman, senang disaat masa proses dan masa sulit adalah bagian dari pengendalian diri. Seperti saat kita sakit, kita harus menghindari makanan cepat saji, ini memang sulit tetapi ini bermanfaat untuk kehidupan dan maa hidup kita lebih panjang selain itu juga untuk ketenangan jiwa kita, karena semakin mudah kita mendapatkan sesuatu semakin membuat kita mudah stress. Tidak heran jika di era sekarang banyak orang yang mudah stress karena segala sesuatu mudah didapatkan karena keberadaan teknologi yang semakin canggih.
Oleh karena itu pengendalian diri sangat penting dalam kehidupan di era sekarang, dimulai dari apa yang mau kita makan, kita kenakan, dan apa yang mau kita beli, jangan biarkan amarah dan stres mempengaruhi pola makan, dan pengeluaran finansial kita, karena itu berdampak pada tujuan hidup kita baik secara fisik maupun secara emosional.