Cerita 25 : Ketakutan
Aisyah adalah anak yang ceria, tapi ia sangat takut dengan pertunjukan Bantengan. Setiap kali ada suara gamelan dan topeng banteng lewat di jalan, Aisyah lari ke dalam rumah sambil menutup telinga. “Aku takut bantengnya marah!” katanya kepada Ibu.
Suatu hari, teman-temannya mengajak Aisyah menonton latihan Bantengan di balai desa. Awalnya Aisyah ragu, tapi akhirnya ia ikut sambil bersembunyi di belakang. Saat melihat dari dekat, ternyata penari Bantengan adalah kakak-kakak desa yang baik dan ramah. Aisyah mulai merasa penasaran.
Hari berikutnya, Aisyah datang lagi dan duduk lebih dekat. Ia mulai menari-nari kecil mengikuti irama gamelan. Salah satu kakak penari mengajaknya mencoba memakai topeng banteng. “Coba saja, ini seru, kok!” kata kakak itu. Dengan sedikit takut tapi juga penasaran, Aisyah mencobanya.
Ternyata menari dengan topeng banteng sangat menyenangkan! Aisyah tertawa dan terus menari. Sejak saat itu, ia tidak takut lagi. Ia bahkan ikut tampil bersama teman-temannya saat pertunjukan di desa, sambil tersenyum lebar di balik topeng banteng.
Pesan moral: Sesuatu yang awalnya menakutkan bisa menjadi menyenangkan jika kita berani mencoba dan membuka hati.