2025/05/11

Cerita 18: "Banteng Kecil dalam Diri"

 Dika, seorang anak berusia 8 tahun, selalu tertarik dengan hal-hal yang penuh warna dan semangat. Malam itu, ia mengikuti ibunya ke lapangan desa untuk menyaksikan pertunjukan Bantengan. Dika tak sabar menunggu, matanya berbinar-binar melihat lampu-lampu yang berkilauan dan mendengar suara gamelan yang semakin kencang. Ia telah mendengar cerita tentang betapa serunya pertunjukan itu, dan malam ini, ia akhirnya bisa melihatnya sendiri.

Saat pertunjukan dimulai, Dika duduk di antara kerumunan penonton, memperhatikan dengan penuh kekaguman. Pemain-pemain Bantengan yang mengenakan topeng besar dan kostum penuh warna bergerak lincah di atas panggung. Mereka berlari, melompat, dan menggerakkan tubuh dengan kekuatan yang luar biasa. Dika bisa merasakan adrenalin yang mengalir dalam tubuhnya melihat semangat dan keberanian yang ditunjukkan oleh para pemain tersebut.


Namun, yang paling membuat Dika terkesan adalah salah satu pemain yang tampak sangat garang. Ia berlari ke arah penonton dengan topeng banteng yang mengerikan, namun matanya penuh dengan semangat dan keberanian. Dika merasa seolah-olah banteng itu hidup, dan entah mengapa, ia merasa ada sesuatu yang besar dalam dirinya yang terbangun. "Aku juga ingin menjadi kuat seperti itu," bisiknya dalam hati.


Setelah pertunjukan selesai, Dika pulang bersama ibunya dengan senyum lebar. Dalam benaknya, ia membayangkan dirinya bisa menjadi seorang pemain Bantengan suatu hari nanti. Ia ingin memiliki keberanian dan keteguhan seperti yang dilihatnya tadi.



Pesan Moral:

Kekuatan sejati tidak hanya terletak pada fisik, tetapi pada semangat dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Seperti Bantengan, kita semua memiliki potensi untuk menjadi lebih besar dan lebih kuat.

Postingan Terkait