2025/11/21

Pemimpin Menundukkan Diri

 


Sebuah gagasan yang lahir dari kesadaran bahwa kepemimpinan tidak dibangun oleh ambisi, tetapi oleh kerendahan hati untuk belajar, mendengar, dan memahami. Dalam ruang kecil bernama kepala itu, seorang pemimpin menimbang alasan tindakannya, merumuskan arah yang ia pilih, serta menguraikan nilai-nilai yang ingin ia bawa untuk membangun lingkungan yang lebih baik. Pemimpin bukanlah sosok yang berdiri paling tinggi, tetapi ia yang paling sering menunduk untuk mengevaluasi diri sebelum melangkah.

   

  Oleh : Yohana Nanda Dasilva Mamut

Mahasiswa STIKES PANTI WALUYA MALANG


Kepala sebagai altar kecil” menghadirkan cara pandang baru tentang kepemimpinan—bukan sekadar posisi atau kekuasaan, tetapi ruang refleksi batin yang menekankan kerendahan hati, sehingga memancing pembaca untuk merenungi makna memimpin dari sudut yang lebih. 

Konsep tersebut menggambarkan bahwa seorang pemimpin perlu menundukkan diri sejenak untuk berpikir jernih, mengevaluasi sikap, dan mempertimbangkan dampak keputusannya sebelum menghadapi dunia. Dengan kata lain, kepala menjadi tempat refleksi agar pemimpin dapat bertindak bijak, rendah hati, dan bertanggung jawab.M

Maka, mari kita—sebagai mahasiswa yang kelak memegang peran penting di masyarakat—menghidupkan sikap menundukkan kepala sebelum bertindak, agar setiap langkah yang kita ambil menjadi langkah yang bijak, beretika, dan membawa manfaat bagi dunia yang akan kita hadapi.

Postingan Terkait

Cari Blog Ini