2025/05/16

Cerita 21: "Nostalgia Bantengan"

 Pak Budi, seorang pria paruh baya yang menjalankan usaha warung makan sederhana di desa, sudah lama tidak menyaksikan pertunjukan Bantengan. Dulu, ketika masih kecil, ia sering diajak oleh orang tuanya untuk menonton pertunjukan tersebut. Saat itu, bagi Pak Budi, Bantengan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi sebuah tradisi yang mengajarkan tentang keberanian, kekuatan, dan kebersamaan.


Namun, seiring berjalannya waktu, kesibukan dan perkembangan zaman membuatnya semakin jarang terlibat dalam acara-acara tradisional. Meskipun begitu, kenangan tentang betapa meriahnya malam-malam ketika pertunjukan Bantengan berlangsung selalu menyertainya.


Suatu sore, setelah usahanya sepi, Pak Budi mendengar kabar dari tetangganya bahwa malam ini akan ada pertunjukan Bantengan di alun-alun desa. Ada rasa penasaran yang tiba-tiba muncul. “Sudah lama aku tidak melihatnya,” gumamnya. Dengan langkah perlahan, Pak Budi menuju ke alun-alun.


Saat tiba, suasana sudah ramai. Lampu-lampu kelap-kelip dan suara gamelan mulai terdengar. Pak Budi tersenyum kecil, merasakan nostalgia yang mengalir begitu saja. Di atas panggung, para pemain Bantengan yang mengenakan topeng besar tampak bergerak dengan penuh energi. Setiap kali pemain tersebut melompat atau berlari, Pak Budi merasa seperti kembali ke masa kecilnya, saat ia menyaksikan pertunjukan tersebut bersama orang tuanya.


Melihat generasi muda yang kini ikut serta dalam pertunjukan, Pak Budi merasa bangga dan haru. Ia merasakan bahwa tradisi ini masih hidup, meskipun dunia terus berubah. Keberanian dan semangat yang ditunjukkan para pemain membuatnya merenung tentang pentingnya menjaga warisan budaya. "Bantengan bukan hanya milik masa lalu, tapi milik kita semua," pikirnya dalam hati.


Setelah pertunjukan selesai, Pak Budi pulang dengan perasaan penuh. Ia tahu, meskipun sudah berusia, ia akan selalu mengenang dan mendukung tradisi Bantengan ini.




Pesan Moral:

Tradisi bukan hanya tentang masa lalu, tetapi tentang bagaimana kita menghargainya dan mewariskannya kepada generasi berikutnya. Dengan melestarikan budaya, kita menjaga akar dan identitas kita sebagai bangsa.

Postingan Terkait